"Ya Allah,berkatilah kami dibulan Syaaban ini dan sampaikanlah kami ke dalam bulan Ramadhan"
<perbanyakkanlah mengamalkan doa ini agar kita sekali lagi dipertemukan dalam bulan
yang suci lagi mulia ini>
Nasihat Nabi menyambut Ramadhan
Nabi Muhammad SAW menegaskan bahawa "andai ummatku tahu tentang bulan Ramadhan, nescaya mereka berharap sepanjang tahun menjadi bulan Ramadhan" (law ta"lam ummati ma fi Ramadhan latamannau an takun al-sanat kulluha Ramadhan). Hanya pada bulan ini semua amal kebaikan dilipat gandakan pahalanya, ketaatan diterima, doa-doa dikabulkan, dan semua dosa akan diampuni. Syurga akan sangat merindukan orang-orang yang berpuasa.
Berpuasa sepanjang tahun hampir mustahil dilakukan, namun dengan puasa hanya sebulan di bulan Ramadhan pahalanya akan melampaui pahala puasa sepanjang tahun. Ditambah dengan salah satu malam di bulan itu yang nilainya lebih dari seribu bulan (lailatul qadar). Jika dijumlahkan, seribu bulan setara dengan 83 tahun lebih. Jika rata-rata umur manusia adalah 63 tahun (merujuk kepada usia Nabi Saw.), maka sisanya merupakan deposit amal soleh yang sangat bermanfaat bagi kehidupan di akhirat kelak.
Bulan yang penuh berkah dan keampunan selayaknya disambut dengan suka dan penuh berbunga di hati. Nabi Muhammad bahkan berkata, "barang siapa yang dengan senang hati menyambut kehadiran bulan Ramadhan, Allah mengharamkan tubuhnya dari jilatan api neraka" (man faraha bi dukhul Ramadhan harrama Allah jasadah "ala al-niran). Kemungkinan memang ada sebagian umat yang marah atau kesal saat Ramadhan datang. Terutama bagi mereka yang berjualan makanan dan sejenisnya atau yang bekerja di tempat-tempat hiburan. Tidak sepatutnya sikap tersebut muncul kerana bidang-bidang usaha yang mengiringi bulan puasa ini cukup banyak dan seluruhnya menjanjikan keuntungan.
Perasaan senang menyambut datangnya bulan Ramadhan adalah sikap yang cukup dapat menghantarkan ia masuk syurga. Dikisahkan dalam Dzurrat al-Nasihin, seseorang yang tidak pernah solat sepanjang hidupnya namun saat Ramadhan datang ia menyambutnya dengan baju yang bagus, memakai wangian, dan mengerjakan solat. Sikap ini menimbulkan kehairanan bagi orang lain: "Mengapa Engkau berbuat seperti itu?." Ia menjawab: "Bulan ini adalah bulan taubat, rahmat, dan barangkali Allah akan memberikan kurniaNya kepadaku." Segera setelah itu, ia meninggal dunia. Dalam mimpinya, orang tersebut ditanya: "Bagaimana perlakuan Allah kepadamu? " (ma fa"ala Allah bika). Ia menjawab: "Tuhanku telah mengampuni dosaku karena aku menghormati keagungan bulan Ramadhan" (ghafara li rabbi bi hurmat ta"dhim ramadhan).
Kisah ini bertepatan dengan sabda Nabi Muhammad SAW bahawa "barangsiapa mendirikan puasa Ramadhan dengan iman dan ikhlas maka dosanya yang telah lalu diampuni oleh Allah SWT (man qama ramadhan imanan wa ihtisahaban gufira lahu ma taqaddama min danbih). Kata "Qama" di sini tidak hanya menjalani ibadah puasa, tapi juga menghidupkan malam harinya dengan ibadah-ibadah tambahan seperti tarawih, tadarus, i'tikaf, dan lainnya.
Nasihat Nabi Muhammad
Mengingat keagungan dan keutamaan bulan puasa ini, Rasulullah memberi nasihat kepada segenap umat Islam di akhir bulan Sya’ban dan menjelang bulan Ramadhan. Khutbah menyambut bulan puasa ini merupakan bentuk perhatian khusus Rasulullah agar ummatnya tidak melalaikan bulan Ramadhan.
Dalam khutbahnya, Rasulullah mengingatkan bulan yang agung dan pernuh berkah ini. Di dalamnya terdapat satu malam yang nilainya lebih dari seribu bulan (lailat al-qadr). Barangsiapa beramal sunnat di bulan ini, pahalanya seperti beramal wajib di bulan lain. Barangsiapa (sekali) beramal wajib di bulan ini pahalanya seperti orang yang beramal wajib tujuh puluh kali pada bulan lainnya (man taqarraba fihi bi khaslat kana kaman adda sab"in faridatan fima siwah).
Pada khutbahnya juga disebutkan bahwa Ramadhan adalah bulan sabar dan sikap sabar balasannya adalah syurga. Bulan ini juga bulan kasih sayang dan bulan di mana rezeki seorang mukmin akan ditambah. Barangsiapa memberi makanan saat berbuka meskipun hanya seteguk air atau sebiji kurma saja, akan memperoleh ampunan dari Allah atas segala dosanya tanpa mengurangi pahala dari yang berpuasa.
Di akhir khutbahnya, Nabi Muhammad SAW menganjurkan empat hal agar diamalkan sebanyak mungkin pada bulan Ramadhan, iaitu membaca kalimat thayyibah, istighfar, dimasukkan ke dalam syurga dan berlindung dari neraka jahannam. Amalan-amalan di atas dapat dilaksanakan tanpa harus menunggu waktu lapang. Bila-bila saja boleh diamalkan sambil tetap menjalankan aktiviti dan pekerjaan sehari-hari.
Persiapan Ramadhan
Yahya ibn Mu’adz menyatakan bahwa datangnya bulan Ramadhan perlu dipersiapkan sejak lama sebelum harinya, iaitu sejak bulan Rejab dan Sya’ban. Dikatakannya bahwa Rejab adalah bulan untuk menyucikan badan, Sya’ban untuk menyucikan hati dan Ramadhan untuk menyucikan roh. Jika seseorang sudah membersihkan badannya pada bulan Rejab, dan menyucikan hatinya pada bulan Sya’ban maka ia akan memperoleh kesucian rohani pada bulan Ramadhan. Sebaliknya,apabila bulan Rejab dan Sya’ban berlalu begitu saja tanpa ada penyucian jasmani dan hati, maka Ramadhan menjadi kurang maksimum sebagai madrasah rohaniah. Oleh kerana itu, bulan Rejab sebenarnya bulan meminta ampunan dari segala dosa, Sya’ban adalah bulan penyucian hati dari semua cacat dan Ramadhan adalah bulan untuk mencahayakan hati. Di bulan Rejab dan Sya’ban ini, Rasulullah menyarankan puasa sebagai pemanasan untuk menjalankan puasa pada bulan berikutnya.
Ada dua hal penting yang perlu dipersiapkan menyambut bulan Ramadhan, iaitu persiapan jasmani dan rohani (hati). Persiapan jasmani meliputi keperluan apa saja yang diperlukan untuk menyempurnakan perlaksanaan ibadah puasa. Misalnya, tempat-tempat ibadah (masjid dan musolla) dipercantik penampilannya dan dilengkapi kemudahannya (facilities). Berkaitan keperluan keluarga, juga dipersiapkan sehingga menambah ketenangan saat menjalankan ibadah. Merancang kegiatan selama sebulan Ramadhan seperti terawih dan tadarus bersama, berbuka bersama, berqiamullail bersama dan lainnya.
Yang tidak kalah penting dan utama adalah persiapan batin. Hakikat puasa adalah ibadah yang melatih diri seseorang untuk jujur, ikhlas, sabar, dan mengendalikan diri. Begitu keluar dari rumah, tidak ramai orang yang tahu apakah ia masih berpuasa atau sudah batal ketika dia pulang. Begitu pula dalam menjalani aktiviti sehari-hari, mungkin ia tidak mampu atau tergoda melakukan hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa, seperti berdusta, memfitnah atau banyak berbicara yang tidak perlu dan lain-lain. Jujur, ikhlas, sabar dan mengendalikan diri adalah beberapa pesanan moral yang wajib yang dilaksanakan mengiringi ibadah puasa.
Seseorang yang tidak mampu mewujudkan pesanan moral di atas, boleh jadi ia masuk kategori, seperti hadis Rasulullah SAW: "Banyak sekali orang yang berpuasa tetapi ia tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga saja." Sesungguhnya cara terbaik menyambut hadirnya bulan Ramadhan adalah meninggalkan seluruh perbuatan maksiat dan memperbanyak taat dan beribadah kepada Allah SWT.
Sebagaimana pesan daripada Ustaz Huri Alias dalam Kuliah Dhuha yang ana hadiri tiap-tiap minggu,kita perlu menjaga dua perkara penting sepanjang bulan Ramadhan ini.Yang pertama,yang kita sedia maklum iaitu menahan diri daripada melakukan perkara-perkara yang membatalkan puasa mulai terbit fajar hingga terbenam matahari seperti makan,minum dan hubungan suami isteri.Dan perkara kedua yang kita sering terlepas pandang,menahan diri daripada melakukan perkara-perkara yang boleh mengurangkan pahala puasa.Sememangnya kita jarang melakukan perkara yang pertama yang ana sebutkan diatas,tetapi masih ramai diantara kita yang masih sibuk memperkatakan perihal orang lain,dalam erti kata yang mudahnya mengumpat.Nah,disitu pahala kita orang yang berpuasa akan berkurangan.Lama-kelamaan pahala kita akan berkurang dan semakin berkurang sehingga menjadi negative.Huh,cuba kita bayangkan.Penat-lelah kita menahan lapar dan dahaga tidak bernilai apa-apa disisi Allah s.w.t.Justeru,ana menyeru diri ana sendiri serta sahabat-sahabat semua agar kita sama-sama menjaga pahala puasa kita disepanjang bulan Ramadhan yang bakal tiba agar kita tergolong dikalangan hambaNya yang bertakwa."Sesungguhnya sebaik-baik bekalan disisi Allah adalah takwa."
Marhaban ya Ramadhan. Semoga kita diberi kekuatan untuk menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh disertai dengan amal soleh yang lain seperti berterawih,bertadarus Al-Qur'an dan berqiamullail.Allahumma Ameen.
No comments:
Post a Comment